Posted on Leave a comment

IPB bersama PT Biolife meluncurkan obat asam urat

Bambang Sutopo Hadi
2–3 menit

Kota Bogor (ANTARA) – Institut Pertanian Bogor (IPB) University bersama PT Biolife Indonesia meluncurkan obat asam urat herbal bernama “BioLuric” yang standar kandungannya hampir sama dengan allopurinol yang diresepkan dokter.

Peneliti Utama obat herbal asam urat IPB University Profesor Dyah Iswantini Pradono dalam sambutannya menjelaskan bahwa produk obat herbal asam urat BioLuric yang kini telah mendapat izin edar D3 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki perjalanan penelitian yang panjang.

“Penelitian obat asam urat dari hasil keanekaragaman hayati Indonesia ini cukup panjang sejak 2023, hingga sekarang telah berhasil memenuhi standar BPOM dan dapat dijual di pasaran,” ungkap Dyah.

Dalam peluncuran obat asam urat berbahan baku asli Indonesia itu dihadiri langsung Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, Rektor IPB Arif Satria, wakil rektor, dekan dan para peneliti pendukung obat tersebut.

Menurut Dyah, peluncuran BioLuric dapat membuat mata rantai kesehatan dan ekonomi Indonesia semakin maju. Bahan-bahan dalam obat asam urat herbal itu berasal tanaman sidaguri, seledri, dan tempuyung telah dibudidayakan dengan standar yang baik.

Rektor IPB Arif Satria menyatakan bahwa inovasi obat herbal asam urat yang berhasil berstandar BPOM menunjukkan sumber keanekaragaman hayati Indonesia cukup tinggi dan mampu mengurasi ketergantungan bahan obat yang 90 persen berasal dari luar negeri.

“Alhamdulillah hari ini BioLuric produk inovasi bu Dyah Iswantini, Guru Besar di Departemen Kimia FMIPA hari ini kita luncurkan dan telah dapat izin edar dari BPOM. Tentu kami senang sekali ibu Penny Lukito hadiri sendiri menyaksikan dan kita akan terus perkuat kerja sama dengan BPOM untuk percepatan peningkatan status,” ucap Arif.

SUMBER:

https://jogja.antaranews.com/berita/601740/ipb-bersama-pt-biolife-meluncurkan-obat-asam-urat

Posted on Leave a comment

IPB bersama PT Biolife luncurkan obat asam urat herbal

Naryo
3–4 menit

Kota Bogor (ANTARA) – Institut Pertanian Bogor (IPB) University bersama PT Biolife Indonesia meluncurkan obat asam urat herbal bernama “BioLuric” yang standar kandungannya hampir sama dengan allopurinol yang diresepkan dokter.

Peneliti Utama obat herbal asam urat IPB University Profesor Dyah Iswantini Pradono dalam sambutannya menjelaskan bahwa produk obat herbal asam urat BioLuric yang kini telah mendapat izin edar D3 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki perjalanan penelitian yang panjang.

“Penelitian obat asam urat dari hasil keanekaragaman hayati Indonesia ini cukup panjang sejak 2023, hingga sekarang telah berhasil memenuhi standar BPOM dan dapat dijual di pasaran,” ungkap Dyah.

Dalam peluncuran obat asam urat berbahan baku asli Indonesia itu dihadiri langsung Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, Rektor IPB Arif Satria, wakil rektor, dekan dan para peneliti pendukung obat tersebut.

Menurut Dyah, luncur-nya BioLuric dapat membuat mata rantai kesehatan dan ekonomi Indonesia semakin maju. Bahan-bahan dalam obat asam urat herbal itu berasal tanaman sidaguri, seledri dan tempuyung telah dibudidayakan dengan standar yang baik.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mampu menjadi bahan obat asam urat setara dengan bahan obat yang biasa dipakai selama ini berasal dari impor.

Dengan begitu, para petani tanaman itu akan semakin berkembang dan bersemangat menanam, para peneliti mendapat royalti, produsen obat mendapat untung dan masyarakat mendapat manfaat kesehatan dari alam sendiri.

Rektor IPB Arif Satria menyatakan bahwa inovasi obat herbal asam urat yang berhasil berstandar BPOM menunjukkan sumber keanekaragaman hayati Indonesia cukup tinggi dan mampu mengurasi ketergantungan bahan obat yang 90 persen berasal dari luar negeri.

“Alhamdulillah hari ini BioLuric produk inovasi bu Dyah Iswantini, Guru Besar di Departemen Kimia FMIPA hari ini kita luncurkan dan telah dapat izin edar dari BPOM. Tentu kami senang sekali ibu Penny Lukito hadiri sendiri menyaksikan dan kita akan terus perkuat kerja sama dengan BPOM untuk percepatan peningkatan status,” ucap Arif.

Arif menuturkan, status produk-produk dari IPB yang saat ini masih berstatus jamu, melalui kerja sama dengan BPOM diharapkan dapat ditingkatkan menjadi obat herbal berstandarisasi, kemudian naik menjadi Fitofarmaka.

Oleh karena itu, kata Rektor IPB itu, ke depan riset IPB yang berkaitan dengan kesehatan akan difokuskan pada percepatan itu. Percepatan peningkatan jumlah variasi jumlah obat-obatan yang bisa dihasilkan oleh IPB, karena saat ini obat-obatan di Indonesia mayoritas masih impor.

Menurutnya, Indonesia perlu terus memperkuat kedaulatan di bidang kesehatan melalui obat-obat herbal.

“Oleh karena itu, BPOM menjadi signifikan untuk mendampingi kita dalam rangka meningkatkan kualitas dan status herbal tersebut. Sehingga apa, obat herbal bisa semakin banyak, semakin dikonsumsi oleh masyarakat kita, ketergantungan pada impor semakin menurun,” tutur dia.

SUMBER:

https://megapolitan.antaranews.com/berita/228753/ipb-bersama-pt-biolife-luncurkan-obat-asam-urat-herbal

Posted on Leave a comment

Obat Herbal Asam Urat dari Seledri Diluncurkan IPB

3–4 menit

BOGOR-KITA.com, BOGOR – IPB University meluncurkan obat herbal untuk penyakit asam urat dari sadiguri dan seledri.

Pengembangan inovasi dan komersialisasi obat herbal antigout ini diluncurkan di IPB International Convention Center Bogor, pada Kamis (26/1/2023).

Rektor IPB University Arif Satria menyampaikan, pada bidang kesehatan pihaknya akan terus memperkuat hubungan kerja sama dengan pihak BPOM untuk percepatan peningkatan status inovasi dari IPB University.

Peningkatan status dimaksud dari yang saat ini berstatus jamu menjadi obat herbal berstandarisasi, dan selanjutnya fitofarmaka. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat kedaulatan bidang kesehatan melalui obat herbal.

“Oleh karena itu riset IPB University kedepan yang berkaitan dengan kesehatan akan difokuskan pada percepatan peningkatan status dan jumlah variasi obat-obatan yang bisa dihasilkan IPB. Karena saat ini obat-obatan di Indonesia mayoritas masih impor, dan kita perlu untuk terus memperkuat kedaulatan di bidang kesehatan melalui obat-obat herbal,” ujarnya.

Sementara iru, Peneliti IPB University, Prof Dyah Iswantini Pradono mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya biodiversitas atau keanekaragaman hayati terbesar kedua dunia.

Kondisi itu membuatnya tertarik melakukan penelitian berbasis biodiversitas untuk menjadikan sebuah produk obat herbal dari bahan alam.

“Penelitian ini kami lakukan sejak 2003 bersama dengan tim. Alhamdulillah kami terus lakukan, dan dengan pendanaan-pendanaan akhirnya bisa mengakselerasi untuk komersialisasi produk kami,” kata Prof Dyah.

Saat ini produk obat herbal antigout bernama BioLuric dengan tagline “BioLuric Datang Asam Urat Menghilang”, selain telah memperoleh standarisasi produk, juga lisensi dan kolaborasi dengan PT Biolife Indonesia.

“Alhamdulillah, kami sudah mendapat merek dan izin edar dari BPOM. Ini tentu saja tidak lepas dari peneliti-peneliti kami. Dan terima kasih PT. Biolife Indonesia yang terus bersinergi menghasilkan produk bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Guru Besar IPB University dari Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu.

Ia menjelaskan, produk BioLuric ini merupakan pengembangan dari produk sebelumnya bernama Nuric yang mengandung ekstrak Sidaguri dengan Seledri. Namun saat ini komposisi tiap kapsul BioLuric ditambah dengan ekstrak Tempiyung.

“Sidaguri dan Seledri ini hanya penurunan kadar asam urat dalam darah dan antiradang saja. Tapi asam urat itu masih di dalam tubuh, harus diekspresikan, maka ditambahkan Tempiyung,” tandasnya. [] Ricky

SUMBER:

https://bogor-kita.com/obat-herbal-asam-urat-dari-seledri-diluncurkan-ipb/